Minggu, Februari 28, 2010

Djarum Black Urban Art VS Vandalism


Ini merupakan artikel pertama kalinya yang membahas mengenai Djarum Black Urban Art, pada kompetisi blog Djarum Black yang pertama saya hanya sedikit menyinggung mengenai Street Art ini.
Walaupun Djarum Black Urban Art kurang begitu populer diantara event-event Djarum Black yang lain tapi sangat berpengaruh besar terhadap seni corat-coret jalanan ditanah air, melalui Djarum Black Urban Art diharapkan aksi-aksi vandalism yang merugikan dapat dialihkan ke hal-hal yang lebih baik lagi.
Selain merugikan aksi vandalism juga berpengaruh buruk pada citra kota dimana orang dengan sembarangan mencorat-coret sudut-sudut kota sampai beberapa rambu-rambu lalulintas jadi incaran.

Dengan Djarum Black Urban Art akan memberi wadah kepada para seniman jalanan dalam menuangkan idenya dan dikompetisikan dengan pecinta graffiti di tanah air. Grafiti berbeda dengan aksi vandalisme yang cenderung merugikan, Graffiti merupakan seni, grafiti merupakan ungkapan ekpresi yang dilukiskan denga coretan di dinding dengan penuh makna. Say No Vandalism Say Yes Graffiti!

Event Djarum Black Urban Art terakhir kali diadakan pada awal tahun 2007 dan Final Exhibition pada 27 April 2007 dengan menghadirkan Momorobo dari Singapura. Momorobo terdiri dari 3 sekawan anak muda Singapura: Morris, Edi serta June. Kehadiran mereka disambut antusias para urban art di Indonesia. Nuansa Black Community terasa kental sekali dalam gambar-gambar hasil graffiti kontestan Djarum Black Urban Art 2007.


Image by: Graffiti Singapore, autoblackthrough.com

Tidak ada komentar: